JellyPages.com

Sabtu, 9 Oktober 2010

Dijodohkan Di Syurga

Bersumber dari Raja’ bin Umar An-Nakha’i, dia pernah bercerita:
“Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dan dia termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu hari pemuda itu singgah di kalangan kaum An-Nakha’ dan di sana dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik. Sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila oleh kecantikannya. Demikian juga si gadis yang merasakan hal serupa sejak pertama melihat pemuda itu. Si pemuda lalu mengutus seseorang untuk meminangnya, tetapi ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapa saudaranya. Mendengar keterangan ayah si gadis itu, mereka berdua menahan
beban cinta yang sangat berat. Si gadis tadi kemudian mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya: “Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku, dan kerananya, betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang
berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mahu datang ke rumahku.”
Setelah membaca isi surat tersebut, si pemuda kacak itu pun
berkata kepada utusan wanita pujaan hatinya, “Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan seksaan hari yang besar bila aku sampai derhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”
Pulanglah utusan kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala
yang disampaikan oleh pemuda itu. Si gadis lalu berkata, “Selamanya aku belum pernah menemui seorang yang zuhud dan
selalu takut kepada Allah SWT seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak mendapatkan gelaran kemuliaan kecuali dia, sedangkan kebanyakan orang adalah munafik.”
         Setelah berkata demikian, gadis itu lalu melepas segala urusan
duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu
     yang berkaitan dengan dunia. Dia pun memakai pakaian dari tenunan
kasar dan sejak itu tekun beribadat, sementara
     hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar
kepada pemuda yang dicintainya. Dan
     kerinduannya yang mendalam menyelimuti sepanjang hidupnya hingga
akhir hayatnya.
         Setelah gadis itu meninggal dunia, sang pemuda sering pula
berziarah ke makamnya. Pada suatu ketika dia bermimpi
     seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat
menyenangkan. Pemuda itu pun bertanya, “Bagaimana
     keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?”
     Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair:
          Kasih…
          cinta yang terindah adalah mencintaimu,
          sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
          Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu
          burung syurga menjauh
          dan malaikat menutup pintu.
     Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya
kepadanya, “Di mana engkau berada?”
          Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:
          Aku berada dalam kenikmatan
          dan kehidupan yang tiada mungkin berakhir
          berada dalam syurga abadi yang dijaga oleh para malaikat
          yang tidak mungkin binasa
          yang akan menunggu ketibaanmu, wahai kekasih
     Pemuda itu kembali berkata kepada kekasihnya, “Di sana aku mohon
agar engkau selalu mengingatiku dan sebaliknya
     aku pun tidak dapat melupakanmu!”
     “Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku
telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga
     Tuhanmu dengan kesungguhan hati, sehingga Allah berkenan memberikan
pertolongan kepadaku!” jawab gadis
     kekasihnya itu.
     Pemuda itu kembali berkata kepadanya, “Bila aku dapat melihatmu
kembali?”
     “Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” jawab
kekasihnya.
         Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya,
ia meninggal dunia. Semoga Allah sentiasa
     mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua dan
mempertemukannya kembali di syurga.

Tiada ulasan: